THE POWER OF DZIKIR
(Disampaikan Dalam Acara Majelis Dzikir Dan Haul Akbar Sidoarjo Di Alun-Alun Sidoarjo)
Assalamualaikum Wr.Wb
Hadirin yang saya muliakan, pada detik ini kita telah berada di suatu majelis yang diridhoi Allah, yakni majelis dzikir. Pada zaman sekarang majelis dzikir sangat kita butuhkan karena kebanyakan manusia telah disibukan oleh duniawi, sehingga sedikit sekali untuk mengingat pada Allah dan Rasul-Nya serta kurang bersilaturahmi terhadap sesama. Dalam tradisi kita mengenal praktik yasinan, manakiban, tahlilan, tujuh harian bagi orang yang meninggal, haul, dan lain-lain. Sedangkan dalam majelis dzikir, ritual tersebut tidak hanya memiliki makna niat ibadah kepada Allah, tetapi juga memiliki makna silaturahmi, bertemu orang lain, dan saling menyapa. Betapa besar keutamaan majelis dzikir ini sebagaimana Rasulallah SAW. bersabda :
“Sesungguhnya Allah memilik sekelompok Malaikat yang berkeling dijalan-jalan sambil mencari orang-orang yang berdzikir. Apabila mereka menemukan sekolompok orang yang berdzikir kepada Allah, maka mereka saling menyeru: ‘Kemarilah kepada apa yang kamu semua hajatkan’. Lalu mereka mengelilingi orang-orang yang berdzikir itu dengan sayap-sayap mereka hingga kelangit. Apabila orang-orang itu telah berpisah (bubar dari majlis dzikir) maka para malaikat tersebut berpaling dan naik kelangit. Maka ber- tanyalah Allah swt. kepada mereka (padahal Dialah yang lebih mengetahui perihal mereka). Allah berfirman: ‘Darimana kalian semua’? Malaikat berkata: Kami datang dari sekelompok hamba-Mu dibumi. Mereka bertasbih, bertakbir dan bertahlil kepada-Mu. Allah berfirman; ‘Apakah mereka pernah melihatKu’? Malaikat berkata: Tidak pernah! Allah berfirman; ‘Seandainya mereka pernah melihatKu’? Malaikat berkata; Andai mereka pernah melihat-Mu niscaya mereka akan lebih meningkatkan ibadahnya kepada-Mu, lebih bersemangat memuji-Mu dan lebih banyak bertasbih pada-Mu. Allah berfirman; ‘Lalu apa yang mereka pinta pada-Ku’? Malaikat berkata; Mereka minta sorga kepada-Mu. Allah berfirman; ‘Apa mereka pernah melihat sorga’? Malaikat berkata; Tidak pernah! Allah berfirman; ‘Bagaimana kalau mereka pernah melihatnya’? Malikat berkata; Andai mereka pernah melihatnya niscaya mereka akan ber- tambah semangat terhadapnya, lebih bergairah memintanya dan semakin besar keinginan untuk memasukinya. Allah berfirman; ‘Dari hal apa mereka minta perlindungan’? Malaikat berkata; Dari api neraka. Allah berfirman; ‘Apa mereka pernah melihat neraka’? Malaikat berkata; Tidak pernah! Allah berfirman: ‘Bagaimana kalau mereka pernah melihat neraka’? Malaikat berkata; Kalau mereka pernah melihatnya niscaya mereka akan sekuat tenaga menghindarkan diri darinya. Allah berfirman; ‘Aku persaksikan kepadamu bahwasanya Aku telah mengampuni mereka’. Salah satu dari malaikat berkata; Disitu ada seseorang yang tidak termasuk dalam kelompok mereka, dia datang semata-mata karena ada satu keperluan (apakah dia akan diampuni juga?). Allah berfirman; ‘Mereka (termasuk seseorang ini) adalah satu kelompok dimana orang yang duduk bersama mereka tidak akan kecewa’ “. Dalam riwayat Muslim ada tambahan pada kalimat terakhir: ‘Aku ampunkan segala dosa mereka, dan Aku beri permintaan mereka’. (HR. Bukhori dan Muslim).
Muawiyah mengisahkan bahwa sesungguhnya “Nabi SAW. pergi mendapatkan satu lingkaran dari sahabat-sahabatnya, tanyanya; ‘Mengapa kamu duduk disini?’ Ujar mereka: ‘Maksud kami duduk disini adalah untuk dzikir pada Allah Ta’ala dan memuji-Nya atas petunjuk dan kurnia yang telah diberikan-Nya pada kami dengan menganut agama Islam’. Sabda Nabi saw.; ‘Demi Allah tak salah sekali ! Kalian duduk hanyalah karena itu. Mereka berkata; Demi Allah kami duduk karena itu. Dan saya, saya tidaklah minta kalian bersumpah karena menaruh curiga pada kalian, tetapi sebetulnya Jibril telah datang dan menyampaikan bahwa Allah swt. telah membanggakan kalian terhadap Malaikat“. (HR.Muslim)
Ibnu Umar juga mengisahkan bahwa Nabi SAW. bersabda : “Jika kamu lewat di taman-taman surga, hendaklah kamu ikut ber- cengkerama! Tanya mereka; ‘Apakah itu taman-taman surga ya Rasulallah’? Ujar Nabi saw.; ‘Ialah lingkaran-lingkaran dzikir karena Allah swt. mempunyai rombongan pengelana dari Malaikat yang mencari-cari lingkaran dzikir. Maka jika ketemu dengannya mereka akan duduk mengelilinginya”.
Hadirin yang kami muliakan, itulah tadi kisah-kisah tentang keutamaan majelis dzikir. Sebenarnya apakah dzikir itu? Dzikrullah atau mengingat Allah adalah senantiasa menghadirkan kalbu bersama Allah dan melepaskan diri dari kelalaian. Karena bila kita senantiasa mengingat Allah, maka Allah akan senantiasa mengingat kita. Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran :
“Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula kepadamu) dan bersyukurlah kamu kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. (Al Baqarah 152)
Dengan demikian maka jelaslah bahwa dzikir mempunyai makna yang sangat tinggi. Dzikir akan membawa manusia ke dalam suasana ibadah yang istiqomah untuk senantiasa mengingat Allah di dalam hatinya. Dzikir akan menjadikan Allah sangat berperan dalam kehidupan kita menuju arah kebaikan. Oleh karena itu, amalan dzikir dipandang sebagai amalan yang sangat mulia dalam agama Islam, dan mulia di sisi Allah.
Akan tetapi sebagian orang akan bertanya-tanya mengapa kita harus berdzikir, bukankah untuk dapat lulus ujian kita harus belajar giat? untuk mendapatkan rezeki yang banyak kita harus bekerja keras? Orang yang sukses ada yang menganggap bahwa kesuksesannya adalah karena upaya atau hasil kerja kerasnya sendiri. Benarkah?. Cukupkah dengan belajar giat dan kerja keras kita langsung bisa mendapatkan hasil tanpa tanpa ada campur tangan Allah ?
Firman Allah menyatakan :
•
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Dia bersemayam diatas ‘ arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang masing-masing tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah, Maha Suci Allah Tuhan semesta alam“.(Al A’raf 54)
Dari sini kita akan mengerti bahwa semua yang ada di dunia ini adalah Allah yang menghendaki dan menentukan serta menciptakannya. Oleh karena itu, kita harus selalu mengingat Allah kapanpun dan dimanapun. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (Al Ahzab 41-42)
“Sesungguhnya Allah SWT. tidak pernah menetapkan suatu kewajiban ibadah kepada seorang hamba, kecuali Dia menentukan batasan-batasannya secara jelas. Kemudian Allah SWT. memaafkan hamba itu bila ia tidak sanggup melaksanakan kewajiban tersebut karena suatu udzur. Kewajiban yang tidak dimaafkan meninggalkannya adalah berdzikir; sebab Allah swt. tidak memberikan batasan tertentu. Berdzikir bisa dilakukan di waktu siang dan malam hari, di darat dan di laut, ketika dalam perjalanan atau di tempat tinggal, di waktu kaya atau pun miskin, waktu sehat atau sakit, di tempat tersembunyi atau di tengah keramaian, dan pada setiap kondisi.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda : “Maukah kuceritakan kepadamu tentang amalmu terbaik dan paling bersih dalam pandangan Allah swt, serta orang yang tertinggi derajatnya di antaramu, yang lebih baik dari menyedekahkan emas dan perak serta memerangi musuh-musuhmu dan memotong leher mereka, dan mereka juga memotong lehermu?” Para sahabat bertanya, “Apakah itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dzikir kepada Allah swt.” (H.R. Baihaqi).
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Hari Kiamat tidak akan datang kepada seseorang yang mengucap ‘Allah, Allah’.” (H.R. Muslim). Anas r.a. juga menuturkan, bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Kiamat tidak akan datang sampai lafazh ‘Allah, Allah’ tidak lagi disebut-sebut di muka bumi.” (H.R. Tirmidzi).
Hadirin yang kami muliakan, kemudian manfaat apa yang kita dapatkan dengan berdzikir? Sungguh betapa besar manfaat yang akan kita dapatkan. Hal itu dikarenakan bahwa dzikir dipandang sebagai amalan yang sangat mulia dalam agama Islam, dan mulia di sisi Allah.manfaat-manfaat itu antara lain :
1. Allah akan dekat dengan kita dan akan mencintai kita.
Dari Bukhari, Muslim, Tirmidhi dan Ibn Majah, diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a: Rasulullah SAW. bersabda: "Allah SWT. berfirman: Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hambaKu terhadapKu. Aku bersamanya ketika dia mengingatiKu. Apabila dia mengingatiKu dalam dirinya, nescaya aku juga akan mengingatinya dalam diriKu. Apabila dia mengingatiKu di majlis, nescaya Aku juga akan mengingatinya di dalam suatu majlis yang lebih baik daripada mereka. Apabila dia mendekatiKu dalam jarak sejengkal, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta. Apabila dia mendekatiKu sehasta, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepadaKu dalam keadaan berjalan seperti biasa, nescaya Aku akan datang kepadanya seperti berlari-lari anak."
2. Tidak akan mendapatkan adzab dan akan dijauhkan dari siksa api neraka, sebagaimana hadist Rosulullah SAW.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, sesungguhnya Rosulullah bersabda, "Barang siapa yang berdzikir mengingat Allah SWT, lalu air matanya berlinang karena rasa khusyu' dan takut kepada Allah SWT, kemudian butiran air mata tersebut jatuh membasahi bumi, maka di hari kiamat nanti, Allah tidak akan mengadzab orang tersebut. (HR. Ath Thabrani dan Al Hakim)
Diriwayatkan oleh Abu Raihanah ra. sesungguhnya Rosulullah bersabda, Api neraka diharamkan oleh Allah SWT menyentuh mata yang pernah meneteskan air mata atau mata yang mrnangis karena takut dan khusyu' kepada Allah SWT". (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Baihaqi)
3. Hati akan menjadi tentram, sebagaimana firman Allah,
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra’ad 28)
4. Kita akan menjadi orang-orang yang beruntung, sebagaimana firman Allah,
Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al Jumu’ah 10).
5. Kita akan menjadi orang yang pemberani dan yakin, sebagaimana firman Allah,
Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung. (Al Anfal 45)
6. Dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar, sebagaimana firman Allah
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Ankabut 45).
7. Dapat mengampuni dosa-dosa, sebagaimana firman Allah
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Ali Imran 135).
8. Dapat mencerdaskan akal, sebagaimana dalam firman Allah
•
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (Ali Imran 190). (Maman Imanulhaq, 2008 : 59)
Hadirin yang kami muliakan, marilah terlebih dahulu kita renungi apa tujuan hidup kita? Apa yang akan dicapai dengan kehidupan yang serba sesaat ini? Bila tujuan akhir dari kehidupan ini adalah bertemu dengan Yang Maha pencipta, maka mengingatNya pada waktu kita hidup adalah hal yang mutlak. Mengingat Allah sesungguhnya diperlukan oleh manusia. Allah tidak memerlukannya. Namun memang Allah Maha Pengasih dan Penyayang, bila manusia mengingatNya Allah memberikan balasan yang pasti yaitu Allah menyediakan ampunan dan pahala yang besar, Allah akan memperhatikan. Diperhatikan oleh Yang Maha Pencipta adalah merupakan karunia dan rahmat nur Illahi. Bahkan malaikat Allah pun memohonkan ampunan untuk yang mengingatNya, sebagaimana firman Allah
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikatNya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”. (Al Ahzab 43)
Bila dalam mengingat Allah tersebut hanyalah rahmat yang diharapkan, maka manusia akan dapat meneladani Rasullullah, manusia pilihan Allah. Dan bagi manusia yang mengingat Allah dengan takut melalui ayat-ayat Al Qur’an, maka akan tenang dan tenteram pula hati serta getaran itu akan menyebabkan kulit manusia menjadi halus.
Ungkapan ini dapat pula diartikan bahwa dengan mengingat Allah, maka ketenangan akan menyebabkan kulit bersinar dan hati menjadi khusuk. Selain itu dengan mengingat Allah dipastikan bahwa manusia mendapat kebaikan, menjauhi kejelekan, cepat sadar terhadap perbuatan salah, selalu waspada terhadap godaan setan, menjadi tumpuan atau sandaran atau tempat bertanya bagi manusia lain, cerdas dan dapat dengan lebih mudah memahami Al Qur’an.
Rasullullah juga memberikan tanda perbedaan antara orang yang biasa berzikir dengan yang tidak berzikir dengan sabdanya : ”Perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya dan orang yang tidak mengingatNya, bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati". (HR. Bukhori). Ungkapan tersebut berarti hati kaum muslimin harus senantiasa berzikir (mengingat Allah), sebab jika tidak digunakan untuk berzikir kepadaNya, niscaya setanlah yang akan menempati ruang hati manusia itu”. (Maman Imanulhaq, 2008)
Demikian beberapa penjelasan yang telah saya sampaikan. Semoga majelis ini mampu membawa perubahan pada diri kita, sehingga kita di berkahi Allah dengan khusnul khotimah, serta semoga kelak di akherat nanti kita mendapatkan syafaat Nabi Muhammad Saw, sehingga kita dimasukan di surga Allah dan dapat berjumpa dengan Allah. Amin ya robbal alamiin..
Saya sebagai manusia biasa apabiala ada tutur kata yang salah dan kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesarnya,
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
DAFTAR PUSTAKA
Maman Imanulhaq, Zikir Cinta, Jakarta : Kompas, 2008
Majdi Muhammad, Saat-Saat Rosulullah Dan Sahabat Menangis, Jakarta : Pustaka Azam, 2004
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih, Jakarta : Gema Insani Press, TT
Http://thoriqoh-indonesia.org
Http://bahrusshofa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar